Universitas Indonesia (UI) adalah salah satu perguruan tinggi tertua di Asia. Didirikan pada 1849, UI telah menjadi sebuah universitas riset terkemuka di Asia Tenggara, yang memiliki lingkungan pendidikan berkesadaran lingkungan, berpikiran terbuka, serta beragam budaya (multikultur). UI berupaya menjadi yang terdepan dalam penemuan, pengembangan, serta penyebarluasan pengetahuan di tingkat regional dan global.
Dharma Wanita merupakan warisan Orde Baru yang melanggengkan patriarki melalui ideologi Ibuisme. Mampukah organisasi ini menjadi lebih progresif di era sekarang?
Aksi solidaritas membela Palestina terjadi di banyak negara, tidak hanya negara-negara Muslim. Ini menandakan bahwa kesamaan identitas bukanlah satu-satunya alasan mengapa solidaritas terjadi.
Tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) belakangan menjadi salah satu topik pembicaraan yang hangat didiskusikan. Pada tanggal 1 November 2023, rupiah ada di angka Rp 15.940…
Diskusi mengenai politik dinasti menjadi topik yang ramai diperbincangkan. Ini bermula ketika Mahkamah Konstitusi mengabulkan sebagian permohonan yang menguji Pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun…
Berbagai riset membuktikan polusi dapat menyebabkan peradangan otak, defisit serotonin, dan mengganggu jalur respons stres. Ini membuat perilaku depresi dan impulsif lebih mungkin terjadi.
Ilmuwan perlu memberikan sumbangsih positif pada khalayak sebagai bentuk tanggung jawab intelektual. Tapi mengapa belum semua ilmuwan mampu berkontribusi secara maksimal?
Agama menjadi pegangan pekerja rentan di tengah terpaan eksploitasi, di antaranya melalui komunitas satu profesi. Sayangnya, penerapannya belum bisa mendorong kondisi kerja yang lebih layak
Mayoritas anak yang berkonflik dengan hukum memiliki status sebagai peserta didik. Namun, apakah mengeluarkan mereka dari sekolah merupakan keputusan yang tepat?
Kampus-kampus dari kawasan Wallacea siap bekerja sama dengan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitas riset di kawasan ini.
Kisah-kisah di dalam “Sureq Galigo” tetap hidup dalam tradisi lisan dan norma adat masyarakat di berbagai wilayah di Sulawesi. Begitu juga dengan etika lingkungan di dalamnya.